Langsung ke konten utama

“Cinta Usang



Siang itu pecah oleh suara-suara lantang yang saling membenarkan diri
Aku terdiam disudut kericuhan itu bertingkah seolah semua biasa saja dan sesekali tersenyum pada seseorang yang duduk disampingku
Dia hanya tersenyum dan tertawa kecil,mungkin dia tak mengerti apa yang terjadi, dia tak begitu pandai membaca situasi,
Sesekali aku menoleh muka egois itu, semakin lama dia menampakkan kegarangannya dan menunjukkan kata-kata bahwa dia selal benar dan tak ada yang salah dari itu semua.
Wanita itu hanya diam dan terus melakukan pekerjaannya, aku mendengarkan kericuhan laki-laki itu semakin lama menyakitiku juga dan wanita itu menyaut kata-katanya menceritakan semua yang ku anggap itu benar, dan gubuk ini adalah saksi dari keeogisan laki-laki itu,
Mereka terus saja berteriak, Aku beranjak dari tempatku meninggalkan orang yang duduk didepanku yang sedang asik makan dan terus bergumam menyalahkan wanita disudut sana.
Diruang sepi yang kusebut itu kamarku, aku terdiam dan masih asik bermain hp mungkin kericuhan ini akan berakhir. Ingin sekali aku menggedor pintu dan berteriak “sudahlah ini hanya masalah sepele kalian orang dewasa apakah harus selalu diselesaikan dengan cara seperti ini?”. Namun aku tak sanggup aku hanya terus diam diruangku dan seseali air mataku menetes namun aku tetap dan berkutik.
Mereka semakin garang, gatal telingaku mendengan semua itu, dan ku saut kunci motorku lalu perg meninggalkan kegaduhan itu,
Di buguk kayu itu aku hanya diam yang mengingat semuanya, “mungkin jika rumah kami masih saja seperti ini kericuhan itu tak akan pernah terjadi namun bagaimana dengan kehidupanku dan adik-adikku, karena wanita itu kehidupan kami berubah. Aku merasakan apa yang selalu ia rasakan karena aku adalah anak pertamanya aku merasakan saat kami hanya punya sepiring nasi lalu membaginya bertiga”
Aku menangis tanpa menghiraukan akan ada yng melihatku didalam, badanku melemah selalu saja seperti ini saat hatiku terguncang,
Beberapa menit aku kembali pulang, aku melihat suasana menenang tak ada kegaduhan lagi, namun ada seseorang yang hilang.
Laki-lakiitu pergi ibuku bilang dia hanya mengambilhelm lalu menarik gas motornya entah kemana,
24 jam berlalu aku mencoba menghubunginya namun taka da balasan, hanya sia-sia saja, sudahlah bagiku setelah kepergiannya aku hanya tinggal memiliki ibu yang menghidupiku dan kedua adikku,
Hari-hari berjalan seperti biasanya, karena memang dia jarang dirumah, rasanya biasa saja. Namun dibalik itu aku merasakan sesuatu yang sangat pedih, malam itu ibuku menangis didapur aku hanya melihatnya dan mendengarkan bebrapa wejangannya.
Sampai hari ini aku hanya berfikir “biarlah saja mungkin dengan ini aku tau siapa yang benar-benar menyayangi keluarga kami dan siapa yang hanya selalu memikirkan uang dan harta”

“Hai papah jika hari itu kau meninggalkan kami dengan egoismu dan entah kapan kau kembali tanpa meninggalkan egoismu, anggap saja kau tak pernah lagi memiliki kami”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah manfaat shalat bagi kesehatan mental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shalat sebagai salah satu konsep keagamaan dalam masyarakat islam diyakini mampu menghadirkan nilai-nilai yang sangat diharapkan manusia untuk mencapai makna hidup sejati. Hikmah disyariatkan shalat adalah bahwa shalat dapat membersihkan diri, menyucikannya, membiasakan manusia terbiasa bermunajat kepada Allah dan mencegah berbuatan keji dan munkar. Shalat sempurna yang didasari oleh kekhusyukan dan ketundukan diri akan menerangi hati dan mendidik jiwa. Di samping itu shalat akan mengajarkan kepada si hamba tentang adab mengabdikan diri, juga mengajarkan mengabdikan diri, juga mengajarkan tentang kewajiban-kewajiban ketuhanan kepada Allah SWT, dengan apa yang telah ditanamNya dalam hati tentang keluhuran dan keagunganNya. Di samping itu shalat juga menjadi perhiasan seorang hamba dan menjadikannya makin diperindah oleh kesempurnaan akhlak, seperti jujur, terpercaya, rendah hati, menepati janji, menerima apa adanya, berbuat baik, dan hanya ...

Gender Dan Feminisme

GENDER DAN FEMINISME A.Gender 1) Pengertian gender                 Pada prinsipnya perbedaan gender (gender differences) bukanlah persoalan, yang menjadi persoalan adalah adanya perbedaan gender dijadikan sebagai legitimasi munculnya ketidakadilan gender.   Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.   Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran perempuan ditentukan. Gender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku dalam periode.                 Gender sering diidentikkan dengan jenis kelamin (sex), padahal gender berbeda dengan jenis kelamin. Ge...
Happy 8 bulan.