Saat sebuah cinta jadi milik kita kadang jenuh, kadang
marah, kadang ingin dengan yang lain, kadang pun terfikir untuk pergi dan
melepasnya. waktu terasa membosankan dan ingin cari yang baru yang lebih dari
itu, sampai-sampai kita meninggalkannya, tapi saat kita mendapatkan yang lain kenapa
mengingat yang lalu ? bukankah dulu itu yang kita inginkan.. meninggalkan yang
lalu untuk sesuatu yang baru, ah itulah manusia. Hanya selalu jadi pemain hati,
singgah dihati lalu beranjak dan singgah dilain hati.
Cinta? Apa cinta, cinta ini cinta itu cinta semuanya, kenapa
hasrat untuk memiliki yang lain bahkan lebih selalu ada. Padahal cinta yang dulu
milik kita mugkin lebih baik dari yang ini. Sampai saatnya kita merasa benar’-benar sendiri
dan kehilangan semuanya.
Hanya penyesalan, menangis, sedih, kepoin cinta dulu lalu
Sakit hati saat cinta itu udah nemuin cinta yang baru, apa sebenarnya itu? Kadang cinta
dan bodoh tak ada bedanya, karena demi cinta kadang kita sampai bertindak bodoh.
Sampai-sampai otak dan raga kita hanya jadi budak cinta, tapi
bahagia kan? Bareng sama orang yang dicinta. Aneh memang kadang kita mengungkit
mencari pengkhianatan cinta, mengingatnya lalu bersedih. Lalu sedih itu buat
apa? Kalo sebelum pengkhianatan itu kita bahagia dengan cinta itu, bukankah
dalam hal cinta saling mengerti dan sabar juga perlu.
Apakah ego yang slah? Kenapa kita selalu menyalahkan ego,
padahal jika kita sendiri mampu untuk menahannya semua akan baik-baik saja, bahkan
sebuah perpisahan dalam cinta tak akan terjadi. Semua hanya akan jadi teka
teki, hati memang rumit tapi tak serumit itu kalau kita bisa menyikapinya
dengan dewasa.
Pendewasaan dalam cinta memang perlu untuk cinta yang selalu
bahagia walau kadang jenuh bermain dalam cinta yang dewasa.
Komentar
Posting Komentar